Postingan

Menampilkan postingan dengan label pengarang

Belajar Menulis dari Novelis: Kiat-Kiat Kreatif ala Stephen King, Dan Brown, Neil Gaiman, dan Margaret Atwood

Gambar
Menulis adalah sebuah petualangan kreatif yang mengasyikkan. Seperti seorang penjelajah yang menemukan wilayah baru, menulis memungkinkan kita menjelajahi pikiran, perasaan, dan ide-ide yang tersembunyi di dalam diri kita. Penulis adalah seniman yang bekerja dengan imajinasi dan intuisi. Menulis memungkinkan kita mengungkapkan ekspresi diri yang unik, dan membangun dunia-dunia baru yang dipenuhi dengan warna dan emosi.

Jerusalem: Penaklukan Damai di Al-Quds (4)

Gambar
Kota Yerusalem. Photo credit: SeanPavonePhoto/CanvaPro Artikel ini merupakan nukilan dari buku Jerusalem: One City, Three Faiths  (Karen Armstrong, 1997). Edisi Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Mizan, dapat dipesan di sini . Berbeda dengan penaklukan sebelumnya, Islam datang ke Jerusalem (638) dengan damai. Setelah tentara berhasil masuk kota, tak ada penghancuran bangunan, tak ada penyitaan, tak ada pembakaran simbol-simbol agama musuh, tak ada pembantaian.  Umar disambut oleh uskup Jerusalem, Sorophonius, dan diantar untuk melihat tempat-tempat suci di kota itu. Umar masuk ke Kompleks Anastasis. Ketika masih berada di sana, waktu shalat tiba. Sophorohius menyarankan Umar shalat di Anastasis. Umar menolak, khawatir itu dijadikan alasan kaum Muslim untuk mengambil tempat itu.

Eric Carle, Si "Ulat Bulu yang Sangat Lapar"

Gambar
Eric Carle. Foto (c)Jodi Hilton Eric Carle, penulis dan ilustrator buku anak terkenal itu, wafat 23 Mei lalu pada usia 91 tahun. Saya punya kenangan khusus tentang Eric Carle. Maksud saya dengan buku-bukunya, tentu saja. The Very Hungy Caterpillar karya Eric Carle adalah salah satu buku yang paling sering saya pinjam di perpustakaan daerah Koganei untuk anak sulung saya waktu dia masih kecil, sekitar tahun 2000-an.  Bagi anak usia tiga tahun, buku itu memberi keasyikan yang lengkap. Membacakannya tak kalah seru dengan kegiatan bermain. Alur ceritanya sederhana dan mudah diikuti, dekat dengan lingkup pengalaman keseharian dan kosakata anak  yang baru berkembang. Teksnya singkat dan mudah ditebak karena banyak pengulangan kata yang sama. Repetisi dan rima adalah hal penting dalam buku anak.

Jerusalem: Dari Bukit Zion ke Bukit Golgota (3)

Gambar
Gereja Makam Kudus, Jerusalem. Photo credit: suprunvitaly/CanvaPro Artikel ini merupakan nukilan dari buku Jerusalem: One City, Three Faiths  (Karen Armstrong, 1997). Edisi Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Mizan, dapat dipesan di sini . Sejak awal kedatangannya, Yesus sudah meramalkan Kuil Herod akan hancur tak lama lagi. Beberapa hari sebelum Paskah, dia datang ke pelataran Kuil, melihat para pedagang yang melayani kebutuhan para peziarah. "Tidakkah dalam kitab suci dikatakan: Rumahku adalah tempat beribadah?" dia bertanya, "tapi kalian telah mengubahnya menjadi sarang perampok." Bangsa Yahudi takkan pernah bisa tinggal diam mendengar Kuil mereka terancam. Kemunculan Yesus dan ramalannya tentang kehancuran kuil --apalagi disampaikan dalam suasana emosional menjelang Paskah -- membuat kaum Yahudi bertekad akan menyingkirkannya. Yesus adalah ancaman yang tak dapat diterima Yahudi. Kekaisaran Romawi di Jerusalem juga memandangnya sebagai pengganggu. Yesus pun dihuk

Jerusalem: Kota Mitos (2)

Gambar
Dinding Ratapan di waktu senja, Jerusalem. Photo credit: VanderWolf-Images/CanvaPro Artikel ini merupakan nukilan dari buku Jerusalem: One City, Three Faiths (Karen Armstrong, 1997). Edisi Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Mizan, dapat dipesan di sini . Siapakah Bani Israel? Injil menceritakan bahwa mereka berasal dari Mesopotamia. Pernah bermukim lama di Kanaan, tapi kemudian bencana kelaparan memaksa mereka hijrah ke Mesir pada 1750 SM. Mulanya mereka hidup makmur di sana. Tapi keadaan memburuk, Bani Israel jatuh menjadi budak. Di bawah pimpinan Nabi Musa, mereka hijrah dari Mesir sekitar 1250 SM.  Musa tak berhasil membawa mereka kembali ke Kanaan. Dia meninggal sebelum rombongan mencapai Tanah yang Dijanjikan. Empat puluh tahun mereka hidup nomadik di Tanjung Sinai, hingga pada 1200 SM, Joshua, pengganti Musa, berhasil memimpin Bani Israel kembali ke Kanaan -- yang saat itu dikuasai oleh Jebusit dan bernama Jerusalem.

Membincang Orhan Pamuk, Sang "Pelukis Gagal"

Gambar
Minggu sore, 23 Mei 2021, saya diundang untuk ikut berbincang seputar penulis dan bukunya di kanal YouTube milik  Irwan Syahrir .  "Tidak ada skrip, tidak ada narasumber, kita ingin mengobrol santai tentang hal-hal yang kita sukai, dan berharap kanal ini tumbuh secara organik menemukan audiensnya lewat kesenangan bersama," jelas Irwan ketika mengajak saya untuk bergabung di salah satu episode. 

Jerusalem: Geografi Sakral (1)

Gambar
Kubah Batu di kota tua Jerusalem. Photo credit: BargotiPhotography/CanvaPro Artikel ini merupakan nukilan dari buku Jerusalem: One City, Three Faiths (Karen Armstrong, 1997). Edisi Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Mizan, dapat dipesan di sini . Tak ada tempat lain di muka bumi ini di mana masa lalu menjadi bagian yang begitu lekat dengan masa kini seperti di Jerusalem. Mungkin memang demikianlah keadaannya di setiap tempat yang sedang bersengketa, tetapi kesan ini sangat menyentakkan saya ketika pertama kali datang ke sana pada 1983. Aneh rasanya menemukan diri berada di tempat yang selalu muncul dalam imajinasi kita sejak masih kecil. Dulu saya sering diceritakan tentang kisah Nabi Daud dan Isa, dan, ketika menjadi seorang biarawati, saya dilatih untuk memulai meditasi pagi hari dengan membayangkan adegan biblikal yang akan saya renungkan. Maka saya pun mereka-reka sendiri pemandangan di Taman Getsemani, Bukit Moriah, atau Via Dolorosa.

Bahasa Visual Sang Pelukis Gagal

Gambar
" Aku seorang pelukis gagal, tapi sang pelukis tak pernah mati di dalam diriku ."~Orhan Pamuk Orhan Pamuk, book signing, Sharjah, 31 Oktober 2019 Pada akhir Oktober 2019 di Sharjah, UAE, saya sempat mengikuti acara talk show yang menghadirkan Orhan Pamuk di panggung Sharjah International Book Fair. Dia berbicara tentang apa alasannya menulis dan kebebasan berekspresi di Turki.

Apa Saja Hak Seorang Pengarang?

Gambar
Naskah sudah selesai ditulis. Kerja keras sekian lama itu akhirnya berbuah: naskah siap untuk dikirim ke penerbit. Selamat. Sebelum menandatangani kontrak penerbitan, sebaiknya Anda sebagai pengarang mengetahui dengan baik apa saja hak Anda sebagai seorang pengarang pencipta sebuah karya. Menurut Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 28/2014), kepemilikan hak cipta atas suatu karya muncul secara otomatis dengan terciptanya karya tersebut. Pengarang sebagai pemilik hak cipta suatu karya memiliki  hak moral  dan  hak ekonomi  atas ciptaannya. Hak moral  melekat secara abadi pada diri pengarang: hak untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya sebagai pencipta karya tersebut, untuk menggunakan nama samaran, untuk mengubah isi, judul, anak judul ciptaan. Jadi, orang tidak boleh seenaknya mengganti nama pencipta suatu karya, mengubah judul atau isinya tanpa izin. Hak moral tidak dapat dialihkan kepada orang lain selama pencipta masih hidup, tetapi dapat dialihkan melalui

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"

Gambar
Through the Narrow Gate biografi Karen Armstrong yang pertama Para pemuka Katolik Roma di Inggris mungkin butuh waktu lama untuk bisa memaafkan Karen Armstrong. Tiga belas tahun setelah meninggalkan biara Holy Child Jesus, Karen yang kini terkenal sebagai komentator masalah-masalah agama di Eropa dan Amerika menulis dua otobiografi yang dengan sangat tajam mengkritik kehidupan religius di sana. Kedua otobiogafi itu -- Through the Narrow Gate (1981) dan Beginning the World (1983) -- disebut-sebut sebagai catatan yang paling blak-blakan tentang kehidupan serba ketat di biara. Lewat kedua buku itu, mantan biarawati ini seperti menelanjangi sesuatu yang sudah lama disembunyikan di balik keengganan mengusik lembaga keagamaan yang sudah mapan.

Shiba Ryotaro

Gambar
JEPANG di masa Edo Tokugawa (1603-1867) bagaikan sebuah telaga di pegunungan, stabil dan menyendiri. Gejolak politik diredam melalui sistem kelas yang ketat, pengaruh asing dibendung dengan kebijakan menutup diri dari dunia luar. Namun dua setengah abad yang tenteram ini akhirnya koyak oleh kedatangan empat kapal perang Amerika yang merapat di Teluk Tokyo pada 1853. Lewat kekuatan militernya, komandan Perry menuntut Jepang membuka pintu bagi Amerika. Dua dekade kemudian berakhirlah masa keshogunan yang telah berlangsung dua ratus tahun lebih itu.

Kampungku Indonesia: Dari Buku ke Gerakan Sosial

Gambar
Penggusuran kerap menjadi jalan pintas yang terpaksa diambil pemerintah dalam penataan pembangunan kota. Menurut catatan LBH Jakarta, selama tahun 2015 Pemerintah Provinsi Jakarta telah melakukan 113 kali penggusuran dan ada 325 titik dalam rencana penggusuran di tahun berikutnya. Bersama penggusuran-penggusuran itu, satu per satu kampung lama lenyap. Satu per satu memori tentang kehidupan kampung tenggelam menjadi masa lalu. Stefano Romano, merasa betah berada di tengah orang-orang kampung yang dicintainya. Foto oleh Genta Gunadi Cemas melihat kecepatan laju lenyapnya kampung-kampung ini, Stefano Romano, fotografer italia yang kepincut suasana kehidupan kampung-kampung Indonesia, tergerak untuk mengabadikan memori tersebut. Dia ingin melakukan bagi kampung-kampung Indonesia apa yang telah dilakukan oleh fotografer Sebastian Salgado di Jakarta pada tahun 1996: merekam bagaimana gelombang baru orang kaya kota menghapuskan keberadaan kampung-kampung. Fotografi adalah testim

Manuskrip yang Ditemukan di Accra (Paulo Coelho)

Gambar
Harapan saya terlalu berlebihan untuk buku ini. Melihat judulnya, saya berharap mendapatkan kisah fiksi historis seputar penemuan naskah kuno itu. Tapi rupanya harapan saya salah tempat. Coelho tentu saja bukan penulis genre fiksi historis. Dia adalah penulis roman spiritualis abstrak, seperti yang ditunjukkannya dalam novel Zahir, atau kisah kontemporer simbolis seperti yang kita temukan dalam The Winner Stands Alone. Novel tipis ini ternyata berisikan kristal-kristal permenungan Coelho, kalimat-kalimat manis siap-kutip tentang kekalahan kesendirian arah tujuan ketakutan, dan tentu saja cinta. Setiap bab dibuka dengan pertanyaan seseorang kepada Sang Guru yang barangkali adalah Yesus sendiri. Isi bab adalah jawaban yang diberikan Sang Guru.  Seluruh buku diposisikan sebagai salinan apa adanya dari naskah kuno yang ditemukan dua bersaudara di dalam gua di wilayah Hamra Don pada Desember 1945.  Penemuan naskah ini hanya menjadi bingkai. Tidak ada satu alur cerita yang menya

Mencari Alice di antara Buku Anak Indonesia

Gambar
Karpet merah panjang bergambar kartu remi menyambut langkah-langkah pengunjung memasuki arena Bologna Children’s Book Fair yang dibuka pada tanggal 30 Maret lalu. Tahun ini pameran buku anak terbesar dunia itu secara khusus memberi tempat kepada perayaan 150 tahun buku Alice in Wonderland . Kartu-kartu remi itu salah satu penanda yang diambil dari cuplikan adegan dalam buku karya Lewis Caroll yang pertama kali diterbitkan pada 1865. Karpet merah perayaan Alice in Wonderland menyambut pengunjung Bologna Children’s Book Fair Sebagai bagian dari persiapan menjadi Tamu Kehormatan pada Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia ikut tampil sebagai peserta dalam pameran ini pada 30 Maret hingga 2 April 2015 lalu. Partisipasi ini merupakan kali pertama Indonesia menampilkan buku anak karya para penulisnya secara kolektif di ajang pameran Bologna. Sebagai negara terbesar keempat di dunia,

Karen Armstrong: Biografi dan Bibliografi

Gambar
Tak banyak orang yang menulis hingga tiga autobiografi sebelum usianya mencapai enam puluh. Orang yang demikian pasti langka dan istimewa. Karen Armstrong, penulis dan peneliti terkemuka masalah sejarah dan peran agama-agama dunia, adalah salah satu orang istimewa itu. Dalam kariernya sebagai penulis yang telah merentang sejak 1982 hingga sekarang, Karen telah menghasilkan 25 buku dan sejumlah artikel jurnal, tiga di antaranya autobiografinya sendiri. Menyimak perkembangan karya Karen Armstrong tentu menarik untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang sosok dirinya. Karen Armstrong dalam jumpa pers sebelum rangkaian acaranya di Indonesia Karier kepenulisan Karen Armstrong dimulai dengan buku autobiografinya yang pertama, berjudul  Through the Narrow Gate  (1982) .  Sebuah awal yang sudah menandai betapa dia memiliki jalan hidup yang unik, sehingga layak untuk direkam bahkan ketika usianya masih muda. Karen Armstrong yang kini dikenal sebagai penulis dan komentator terkemuk

Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan

Gambar
Agustinus WIbowo  Senang rasanya menamatkan Titik Nol . Buku ini pertama mulai saya buka pada Agustus dan baru selesai dibaca Desember 2013. Mengapa begitu lama untuk bacaan selezat ini? Saya suka berlambat-lambat untuk membaca buku Agustinus Wibowo.  Dua buku sebelumnya dari pengarang yang sama, Selimut Debu dan Garis Batas , juga baru habis saya baca dalam tempo lebih dari tiga bulan. Rasanya enggan berpisah cepat-cepat dengan kisah yang dituliskannya. Saya suka baca ulang bagian-bagian tertentu, sebelum melanjutkan ke bagian lain. Saya menikmati setiap kalimat yang dituliskannya, setiap paragraf yang membentuk bangunan ceritanya. Agustinus seorang penulis sangat apik. Dia peka terhadap psikologi pembaca. Saya tak bertemu rasa bosan di sepanjang buku setebal lebih dari 500-an halaman ini. Dia sering menggunakan kalimat bersajak, perumpamaan yang kreatif, deskripsi yang penuh warna.  Bukan hanya pengalamannya yang luar biasa, cara dia menceritakannya pun istimewa. Penggalan penga

Indonesian Publishing Scene: An Overview

*Ditulis untuk publikasi di majalah Publishing Perspectives atas permintaan editornya, Edward Nawotka.  Two years ago when  The Lost Symbol,  a thriller novel by Dan Brown, created a booming in US and UK  book market, the same thing happened in Indonesia in its own smaller scale. Indonesian translation of this book was released three months after the English edition and heavily promoted by the publisher, making it a best-selling book of the year 2010. In the same year Indonesian reader also feasted with the publication of the   Millenium Trilogy ,   Twilight Saga , and books by Malcolm Gladwell. Although foreign bestselling titles do not always became bestselling here too, Indonesian publishers followed international book trend closely. We can easily find Indonesian edition of world bestselling titles displayed prominently in book stores in main cities across the country. The genre covered generously from mainstream novels, romance, historical, fantasy, and also non-fictio

Meninjau Pasar Hak Terjemahan di Cina dan Timur Tengah

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengikuti Publishing & Rights Conference di Kuala Lumpur. Acara yang digagas oleh asosiasi penerbitan Malaysia ini menampilkan pembicara dari  kalangan penerbit dan praktisi copyrights di Shanghai, Lebanon, Frankfurt dan Singapura. Bagi saya yang paling menarik untuk dicatat adalah presentasi Wuping Zhao dari Shanghai Translation Publishing House dan Azza Tawil dari All Print Distributors and Publishers, Lebanon, sebagaimana saya rangkumkan di bawah ini. Pasar buku terjemahan di Cina Penerbitan buku terjemahan di Cina mulai tumbuh sejak 1970, ketika Negara itu mengalami reformasi dan membukakan diri kepada dunia luar. Namun dibandingkan dengan jumlah keseluruhan buku yang terbit setiap tahun, buku terjemahan memang kecil, karena kendala sulitnya bagi negara asing untuk memahami pemerintahan dan industri penerbitan di Cina. Jumlah buku yang terbit di Cina bisa dibilang terbanyak di dunia.  Pada 2011, angkanya mencapai 7,7 miliar ek

Kisah Perburuan Inferno

Gambar
Beberapa penulis seperti diberkati dengan "pena midas", apa pun yang ditulisnya seolah menjelma karya emas yang dinanti-nanti begitu banyak pembaca di seluruh dunia. Dan Brown termasuk satu dari sedikit penulis beruntung itu.

Haruki Murakami: Pemberontak Sastra Jepang

Gambar
Haruki Murakami Suatu  kali saya meminjam dua buku dari perpustakaan:  Beauty and Sadness karya Yasunari Kawabata dan A Wild Sheep Chase karya Haruki Murakami. Dalam buku Kawabata, novelis Jepang yang pertama meraih Nobel Sasta pada 1968,saya bertemu keindahan formal yang menjadi ciri literatur Jepang masa pascaperang. Kuil eksotik dengan taman lumut yang teduh, kimono sutra elegan, upacara minum teh yang khidmat, geisha berpupur putih yang terampil meramu pembicaraan memikat dengan tamunya. Sebuah dunia yang halus dan penuh aroma nostalgik seperti mimpi yang indah. Ketika membuka halaman novel Murakami, gambaran stereotipikal Jepang sama sekali lenyap. Saya bagaikan terlontar jauh dari semua itu dan dibawa masuk ke sebuah dunia surealis yang misterius. Tak ada lagi kemolekan Jepang seperti yang tergambar dalam kartupos-kartupos. Tak ada puncak Fuji yang putih menjulang atau Sakura yang anggun di awal musim semi. Novel Murakami mengubah Jepang yang eksotik menjadi tempat ajaib