Postingan

Moments of Mindfulness (Danielle & Olivier Föllmi)

Gambar
Lima buku cantik ini adalah karya kolaborasi Daniela dan Olivier Föllmi. Kelimanya seperti pil penyegar buat saya. Saya sering membuka-buka buku ini secara acak sewaktu-waktu. Kadang saya membukanya untuk menikmati teksnya saja, kadang hanya untuk menikmati fotonya. Baik teks maupun fotonya seperti berbicara kepada saya dengan pesan dan kesan berbeda setiap kali, tergantung suasana hati dan pikiran saat membukanya. Masing-masing buku dalam serial ini menyandingkan satu foto karya Olivier Föllmi dengan sepenggal teks kutipan sarat makna pilihan istrinya, Daniela. Foto dan teks memiliki tema selaras, dikelompokkan ke dalam lima tema: African Wisdom, Buddhist Offerings, Indian Wisdom, Latin Spirit, dan The Wisdom of Asia. Setelah sekian bulan menikmatinya, saya bisa merasakan bahwa tiga di antara lima jliid buku ini lebih dekat di hati Föllmi dibanding dua lainnya. Foto-fotonya tampak lebih kuat, teks-teks pilihannya berisi lebih dahsyat. Pilihan dan urutan foto dan teks ter

Atonement (Novel)

Gambar
Menulis novel ternyata bisa dipilih sebagai jalan penebusan dosa bagi pengarangnya. Caranya, dengan memberikan akhir bahagia bagi dua kekasih yang tak dapat menggenapkan cinta mereka dalam kehidupan nyata lantaran kesalahan yang dibuat oleh si pengarang. Itulah yang dilakukan Briony, tokoh novelis dalam Atonement, karya Ian McEwan. Ian McEwan barangkali tidak terlalu dikenal di Indonesia, karena sepertinya belum ada satu pun karyanya yang diterjemahkan di sini. Di Inggris dia bereputasi sebagai penulis fiksi yang gemar menampilkan kisah roman berbumbu kekerasan dengan orang-orang yang punya kelainan psikis dan paranoid (dalam novel pertamanya The Cement Garden (1978), misalnya, tokoh utamanya mengubur ibu kandungnya sendiri di bawah lantai kamar yang kemudian dilapisi semen). Atonement (2001) adalah novelnya yang kesembilan, mengeksplorasi tema keluarga, cinta, dan permaafan. Novel ini dibagi ke dalam empat bagian. Bagian pertama berlangsung pada suatu hari di musim panas

Apa Saja Hak Seorang Pengarang?

Gambar
Naskah sudah selesai ditulis. Kerja keras sekian lama itu akhirnya berbuah: naskah siap untuk dikirim ke penerbit. Selamat. Sebelum menandatangani kontrak penerbitan, sebaiknya Anda sebagai pengarang mengetahui dengan baik apa saja hak Anda sebagai seorang pengarang pencipta sebuah karya. Menurut Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 28/2014), kepemilikan hak cipta atas suatu karya muncul secara otomatis dengan terciptanya karya tersebut. Pengarang sebagai pemilik hak cipta suatu karya memiliki  hak moral  dan  hak ekonomi  atas ciptaannya. Hak moral  melekat secara abadi pada diri pengarang: hak untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya sebagai pencipta karya tersebut, untuk menggunakan nama samaran, untuk mengubah isi, judul, anak judul ciptaan. Jadi, orang tidak boleh seenaknya mengganti nama pencipta suatu karya, mengubah judul atau isinya tanpa izin. Hak moral tidak dapat dialihkan kepada orang lain selama pencipta masih hidup, tetapi dapat dialihkan melalui