Silent Night dan Bumi yang tak pernah lupa

Silent Night Mary Higgins Clark


Saya menyelesaikan Silent Night dari Mary Higgins Clark dalam empat jam. Genre suspense. cerita manhunt dengan seting waktu sekitar malam natal. Saya teringat Sandra Brown. Mirip-mirip begitulah struktur ceritanya. Dengan POV jamak dan akhir adegan yang dibiarkan menggantung, pembaca dibuat khawatir tentang nasib orang baik yang ada di tangan si orang jahat. 

Bbunga narcissus pertama mekar di halaman belakang. Agak terlambat dibanding yang ada di halaman  ibu Mizutani di sebelah. Tanah tempat saya menanamnya bertemu lantai semen sepuluh senti di bawah permukaannya. Hujan lebat dan angin kencang seharian kemarin sudah merontokkan banyak kuntum bunga narcissus ibu Mizutani, yang ada di halaman saya baru mekar. Tak ada pesaing untuk memudarkan pesonanya. 

Well, what am I doing now. Thats my question. I keep doing things I told myself to stop doing. Thats kind of stupidity, isnt it. 

Bumi tidak pernah melupakan apa yang kita berikan. musim panas tahun lalu, saya membuang biji melon di halaman belakang. saya menimbunnya dalam petak tanah yang tersisa di tengah hamparan rumput. Kemarin, setelah berbulan-bulan dan saya melupakannya, saya lihat dua tiga lembar daun hijau muncul dari tanah, mengusung kulit biji melon yang sudah kosong. Mereka tumbuh. Bukan hanya di satu tempat. Saya melihat kelompok tunas lain di sampingnya, dan barangkali akan muncul lagi dengan bertambah hangatnya udara musim semi. 

Bumi tak melupakan apa yang pernah kita berikan. Bayangkan kalau itu sampah beracun.


Populer

"Memento Vivere"

Pidi Baiq dan Karya-karyanya

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"