hari ini latihan terakhir untuk acara midori senta matsuri. tidak ada belajar nihongo. para guru masih rapat ketika murid mulai berdatangan pukul setengah sebelas. kursi disusun berbeda, bukan membentuk kelompok-kelompok, tapi berjejer menghadap ke papan tulis, membelakangi pintu masuk. di depan dua meja disambung memanjang. latihan pertama adalah aisatsu. memperkenalkan tiga ucapan, konniciwa, arigatou, dan sayonara dalam berbagai bahasa. rupanya belum ada kesepakatan tentang tata pelaksanaannya. masih perlu diskusi dan uji coba beberapa kali untuk menghitung waktunya.

betapa beragamnya bahasa dunia. betapa bikin kita ingin tahu dan bisa mengucapkannya. saya bersebelahan dengan orang rusia dan cina. rusia punya kata yang begitu panjang untuk ucapan selamat siangnya. berkali-kali mendengarnya saya tetap saja tidak bisa mengingatnya. bunyi ucapan bahasa turki dan tibet juga terasa aneh. orang-orang tertawa setiap kali gule-gule--sayonara versi turki-- diucapkan. mestinya orang erithrea dan india itu ikut menampilkan bahasa mereka. begitu menarik mengetahui sedikit dari kebudayaan orang lain yang pasti sangat luas itu.

orang rusia itu begitu kalem dan santai menyanyikan dua lagu dalam bahasa yang memilin lidah. tapi sungguh musik menjembataninya. meskipun kalimat dan arti lagu itu tidak dimengerti seorang pun di ruangan itu kecuali penyanyinya, kami semua bisa menikmatinya dengan bertepuk tangan sesuai irama. lagu kedua lebih gembira. judulnya katcusha. semoga si rusia itu bernyanyi lagi minggu depan.

isi pidato teman-teman itu juga menarik. tentang hidup di jepang dari seorang ibu cina yang suaminya orang jepang dengan satu anak laki-laki yang selalu hadir bersamanya di kelas sabtu, tentang perguruan tinggi di cina, tentang pekerjaan rumah tangga seorang ibu yang datang dari taiwan, tentang perbedaan korea dan jepang. pidato terakhir ini paling menarik. hal pertama yang dia sebut adalah tentang burung gagak. tidak ada gagak di dalam kota di korea. ketika pertama kali datang ke tokyo dan melihat begitu banyak gagak yang ribut dan mengganggu di dalam kota, dia mula-mula merasa takut. gagak dipandang sebagai burung yang jelek dan jahat di korea. orang korea memakan sup dengan mencampurkan nasi ke dalamnya. orang korea menyetir di kiri. orang korea tidak biasa bersepeda. dan jidohanbaiki di korea tidak sebanyak di jepang.

Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pidi Baiq dan Karya-karyanya

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"