"Follow Your Dreams, Stefano!"

“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia...”  Demikian lirik pembuka lagu Laskar Pelangi, film Indonesia kesukaan Stefano. Buku ini seperti pembuktian bagi pernyataan itu bagi sang penulis. Sejak lama Stefano memimpikan untuk menerbitkan buku dari kumpulan fotonya mengenai Indonesia. Sejak kunjungan pertamanya di negeri ini, dia yang merasa seperti menemukan kampung halaman kedua di sini, kini berhasil mewujudkan mimpinya.
Kampungku Indonesia, Stefano Romano, 172 hlm,
(Mizan Juli 2016)

Penerbit Mizan dengan bangga mempersembahkan buku Kampungku Indonesia, buku foto pertama karya Stefano Romano. Penerbitan buku ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung orang-orang kreatif dengan passion yang kuat untuk memajukan perkembangan manusia Indonesia secara positif, dalam hal ini di bidang fotografi dan kemanusiaan.

Buku ini merupakan buah dari beberapa kunjungan Stefano Romano ke Indonesia pada  tahun 2010, 2011, 2014. Foto-foto yang  ditampilkan di dalam buku ini bukanlah gambaran yang serba indah dan eksotis tentang Indonesia sebagaimana yang kerap ditunjukkan oleh para fotografer manca negara, melainkan foto-foto human interest tentang  kehidupan di kampung yang sangat dekat dengan kita sehari-hari, begitu dekatnya sehingga kita abai untuk menemukan keindahan dan pesan yang ada di dalamnya.

Stefano bersama anal-anak kampung di Bogor

Melalui foto-foto Stefano, kita melihat bagaimana kehadiran anak-anak bisa mengubah tempat yang paling kumuh menjadi indah. Bagaimana cinta ibu dan anak secara utuh tersimpan di dalam rumah-rumah sumpek dengan dinding terkelupas di tengah perkampungan padat. Bagaimana anak-anak senantiasa bisa menemukan ruang bermain sesempit apa pun di tengah kampung dan memanfaatkan apa saja yang ada di sektiar mereka untuk mendapatkan kegembiraan.

Dengan jeli, Stefano menangkap bagaimana orang-orang yang tinggal di kampung seperti satu keluarga besar. Batas antara satu keluarga dan keluarga lain hilang meluruh. Seisi kampung seperti satu tubuh dengan banyak tangan. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan terus menghangatkan kampung-kampung di tengah kota.

Satu bab dalam buku ini dipersembahkan secara khusus untuk apa yang disebut Stefano sebagai “Cahaya Manis”, sebuah istilah kunci yang kerap digunakannya untuk mengungkapkan cahaya khusus yang ditemukannya hanya di Indonesia. Baginya, kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia memperlihatkan pelaksanaan agama ini dalam cara yang paling indah. Sebuah tamparan, mungkin, bagi kita semua yang tahu persis bagaimana sesungguhnya gesekan dan berbagai kepentingan kelompok telah membuat kehidupan Islam jauh dari gambaran idealnya.

Stefano dan buku "Kampungku Indonesia"
di toko buku Togamas Bandung
Barangkali di tengah gerak kemajuan Indonesia, sisi kehidupan kampung yang guyub dan bersahaja mulai tergerus. Kehidupan kota semakin mengkotak-kotakkan kita dalam individu-individu yang terpisah satu sama lain. Semakin banyak dari kita sudah berjarak dengan gaya hidup kampung seperti itu, sehingga ketika melihat foto-foto dalam buku  ini, kita merasa seolah-olah bernostalgia, padahal semua itu masih berlangsung di tempat-tempat yang dekat dengan kita dan pada masa-masa yang belum beranjak sejenak pun dari saat ini.

Harapan kita tentu saja semoga buku ini mendapatkan apresiasi yang luas dari khalayak pembaca, baik dari kalangan penggemar fotografi maupun pembaca umum, sehingga apa yang disampaikan oleh foto-foto Stefano mengenai kehidupan kampung di Indonesia dapat dinikmati secara luas.

Semoga penerbitan buku ini dapat membantu Stefano meraih mimpi selanjutnya: pergi mengunjungi lebih banyak lagi kota-kota di Indonesia untuk merekam jiwa sejati orang-orang Indonesia yang hidup di tengah kampung, melihat keragaman adat budaya nusantara, dan akhirnya bisa menghasilkan karya-karya berikutnya dalam rangkaian buku tentang kampung di Indonesia.

Terima kasih banyak kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah ikut berperan dalam penerbitan buku ini. Terima kasih untuk seluruh cinta, perhatian dan sambutan hangat yang telah dilimpahkan kepada sang penulis dan karyanya.

Untuk Stefano, hidupkan terus semangat yang disampaikan dalam lanjutan lirik pembuka di atas “Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya..”

(Sambutan yang disampaikan oleh editor buku "Kampungku Indonesia" pada acara peluncuran di Galeri Indonesia Kaya, 23 Agustus 2016)

Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pidi Baiq dan Karya-karyanya

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"