Olenka dan "Karya Tulis sebagai Barang Koden"
Saya ditemani Olenka dalam sebuah perjalanan. Novel lawas karya Budi Darma itu terbit pertama kali tahun 1983, kemudian dirilis ulang oleh Balai Pustaka pada 2009. Lalu, diperbarui lagi oleh Noura Books pada 2016.* Belum jauh mencebur ke dalam novel, saya menjumpai kalimat yang menggelitik. Kalimat itu keluar dari benak salah satu tokoh cerita, Wayne, ketika menanggapi cerpen karyanya sendiri dengan judul “Olenka” juga: “Inilah kesulitan pengarang,” katanya. Karena pengarang tidak dapat saling membunuh, mereka menulis terus. Dengan demikian tulisan mereka yang baik dianggap sebagai produksi massal. Kalau produksi massal ini dimonopoli satu dua orang, khalayak tidak akan gegabah menganggap hasil produksi satu dua orang ini sebagai barang koden. Sebaliknya, kalau produksi massal dihasilkan oleh massa, produksi mereka dianggap sebagai barang koden. (h. 17) Pernyataan yang mirip diulanginya lagi di tempat lain”: Semua tulisan yang baik dapat menjadi koden, kalau jumlah yang sang